Sebelum perusahaan memutuskan untuk mempekerjakan seorang kandidat, terlebih dahulu menyaring calon karyawan. Pengusaha dan perekrut sering menggunakan CV sebagai parameter untuk menentukan apakah kandidat pekerjaan memenuhi syarat atau tidak. Contoh resume akuntansi yang dimiliki HRD, dan dengan demikian resume yang menyimpang dari format standar, menggambarkan betapa beragamnya resume departemen ini.
Sejumlah besar lulusan baru, baik akuntan, manajer, insinyur sipil, desainer, atau lainnya, secara aktif mencari pekerjaan. Perusahaan yang terus berkembang membutuhkan pasokan karyawan yang berkualitas secara terus-menerus, termasuk di bidang keuangan dan akuntansi.
Pelamar yang diidentifikasi selama proses penyaringan berbeda dari kandidat lainnya. Rekrutmen karyawan adalah salah satu tahapan terpenting dalam proses perekrutan. Metode ini sering digunakan sebagai tes lakmus bagi karyawan untuk melihat apakah mereka dapat dipekerjakan oleh perusahaan. Selama proses wawancara kerja, perusahaan dapat mempelajari bagaimana calon karyawan serta keahlian mereka.
Tentu saja, sebagai calon karyawan, Anda jauh lebih kecil kemungkinannya untuk ditawari pekerjaan jika melakukan kesalahan wawancara karena akan mengecilkan peluang Anda untuk bekerja di perusahaan tersebut. Jika Anda sedang mempersiapkan wawancara kerja, kesalahan apa yang harus Anda hindari? Silahkan temukan alasannya di bawah ini.
Datang Terlambat Setelah Orang Lain
Untuk mengukur keseriusan Anda, lihat seberapa baik Anda melakukannya dalam wawancara kerja. Gagal memberi tahu perusahaan tentang keterlambatan Anda akan menunjukkan bahwa Anda tidak menganggap serius wawancara kerja Anda. Kami tidak ingin merekrut orang yang hanya tertarik untuk bersenang-senang. Untuk membuat kesan pertama yang baik, tepat waktu, jangan bermain-main dengan ponsel Anda, dan berpakaianlah dengan baik. Untuk menunjukkan bahwa Anda benar-benar serius dalam proses wawancara, kemungkinan untuk diterima bekerja di perusahaan itu meningkat.
Kurangnya Persiapan
Persiapan diri merupakan wujud keseriusan Anda dalam melakukan wawancara kerja. Sebelum Anda dapat melanjutkan ke langkah selanjutnya, seperti mempersiapkan mental dengan mempelajari posisi yang akan Anda masuki, mempelajari deskripsi pekerjaan, memahami aturan yang ada di perusahaan, dan mempelajari budaya perusahaan, Anda harus terlebih dahulu melalui yang berikut ini tahap persiapan: Selain itu, agar sukses, penting untuk mempersiapkan diri sambil mempersiapkan semua kebutuhan yang diperlukan untuk diterima bekerja di perusahaan wawancara. Katakanlah, misalnya, perusahaan meminta CV, ijazah, resume, dan dokumen lain yang dapat digunakan sebagai pendukung.
Membocorkan Rahasia Perusahaan Sebelumnya
Bukanlah hal yang benar dan baik untuk membicarakan hal buruk tentang pekerjaan Anda sebelumnya saat melakukan wawancara kerja. Meskipun Anda mungkin pernah mengalami pengalaman sulit saat bekerja untuk organisasi lain, Anda tidak harus menceritakan semua pengalaman negatif Anda di lingkungan kerja sebelumnya. Pengalaman kerja Anda sebelumnya tidak akan berdampak signifikan terhadap prospek pekerjaan Anda.
Bahasa Tubuh Yang Salah Diterapkan
Kecemasan dan ketakutan saat menjalani proses wawancara kerja cukup umum terjadi, terutama bagi calon karyawan yang baru pertama kali bekerja atau baru lulus. Jangan biarkan rasa gugup mempengaruhi postur tubuh Anda atau membuat Anda terlihat tegang saat wawancara. Siapa pewawancara dan tersenyum, melakukan kontak mata dan berjabat tangan. Jika Anda senang bertemu pewawancara, maka memiliki sikap ceria dan antusias.
Mengajukan Pertanyaan Yang Tidak Relevan
Pewawancara akan senang jika ada percakapan dua arah antara mereka dan calon karyawan, daripada jika karyawan hanya berbicara ketika ditanya pertanyaan. Coba melibatkan pewawancara dengan mengajukan beberapa pertanyaan, tetapi ingatlah bahwa beberapa pertanyaan tidak boleh diajukan dan pertanyaan lain sesuai. Juga pastikan untuk menghindari topik-topik seperti kenaikan gaji, fasilitas kantor, cuti kerja, dan promosi ketika Anda bertanya.
