Banyak sekali masyarakat berbicara tentang startup, tetapi tidak sepenuhnya memahami apa itu startup ?
Bagi anda yang ingin memulai berkecimpung di dunia startup, ada baiknya anda membaca artikel ini terlebih dahulu.
Dari sumber yang di kumpulkan, dapat di simpulkan bahwa Startup adalah semua perusahaan yang masih baru dirintis atau baru didirikan. Maka dari itu perusahaan rintisian ini di sebut dengan kata Start-Up, yang jika di artikan dalam bahasa indonesia adalah mulai berdiri. Dan ada juga sumber yang menuliskan kriteri startup lebih spesifik lagi yaitu perusahaan yang berdiri kurang dari 3 tahun dengan memiliki pendapatan di bawah $ 100.000 dan memiliki karyawan di bawah 20 orang.
Dari pengertian startup di atas maka dapat di katakan, apapun perusahaanya dan jenis layanan yang di beri, asalkan baru berdiri dapat di katagorikan sebagai startup. Namun seiring berjalannya waktu, startup lebih identik dengan perusahaan rintisan yang menggunakan prasarana teknologi digital sebagai produk layanannya. Karena masyarakat lebih condong menggunakan kata startup untuk perusahaan teknologi, maka kami akan sedikit membahas seputar startup teknologi yang harus kamu ketahui sebelum terjun di dunia startup.
Bisnis Beneran VS Bisnis Startup
Jika kita mulai masuk dalam dunia start-up pastinya anda sadari bahwa banyak orang yang memisahkan antara bisnis “beneran” dengan bisnis startup. Bahkan tidak jarang orang mengatakan bahwa “bisnis rill (Beneran) itu lebih aman di bandingkan bisnis startup”. Mungkin saja maksud bisnis beneran disini adalah sebuah bisnis yang dapat di lihat dan di sentuh langsung produknya, atau langsung bisa memegang uang hasil transaksi. Dari sini terlihat jelas bahwa masih banyak masyarakat yang menganggap bahwasanya bisnis startup itu bukan bisnis beneran.
Apakah benar bisnis startup bukan bisnis beneran ?
Jika itu yang anda tanya, maka tidak ada jawaban yang bisa menjawabnya. Hal ini bukan karena jawabanya masih ambigu dalam menentukan apakah bisnis startup adalah bisnis beneran atau tidak. Pada nyatanya jika kita merujuk dengan pengertian startup, maka semua bisnis yang masih berumur di bawah 3 tahun atau baru di rintis adalah startup. Sehingga dapat di simpukan jika tidak ada istilah katagori bisnis beneran dan bisnis startup, kedua-duanya sama dan tidak layak untuk di bedakan.
termasuk itu bisnis yang katanya “beneran” dan bisnis startup teknologi, dalam menjalankannya sama saja. Keduanya harus memikirkan apakah produk mereka di butuhkan dan sukai pasar, apakah produk kita menjadi solusi masalah yang ada pada market kita, bagaimana cara promosi yang efektif, bagaimana cara mendapatkan ROI dan kapan ROI terjadi dll
Apa itu ROI dan Mau tau istilah pada dunia startup lainnya ? Baca selengkapnya di Istilah Yang Harus di Pahami Dalam Dunia Startup Teknologi.
Bagaimana Kondisi Startup Di Indonesia ?
Startup teknologi mulai terdengar namanya di indonesia sejak 10 tahun lalu ketika masyarakat masih lugu dengan perkembangan industri teknologi dan 5 tahun kemudian startup semakin populer berkat pemberitaan di media. Melejitnya perkembangan dunia startup tidak terlepas dari pemberitaan tentang sebuah startup yang mendapatkan pendanaan ratusan juta dollar, bahkan gojek yang telah menjadi salah satu startup “Unicorn”, karena mendapatkan pendanaan baru sebesar 10 triliun rupiah. Media tidak hentinya-hentinya memberitakan tentang startup yang baru muncul hingga startup yang tutup dengan berbagai alasan.
Memang ini waktu yang tepat untuk anda memulai startup di indonesia. Dengan jumlah pengguna internet yang sangat banyak dan infrastruktur ecosistem startup yang mulai membaik, sangat di sayangkan jika kita tidak ikut mengambil peluang ini. Biasanya startup muncul karena adanya sebuah masalah di masyarakat yang harus di tangani, bukannya indonesia setia sisi kehidupan masih banyak masalah ? hal ini berarti masih banyak peluang munculnya startup-startup baru di indonesia.
Baca Juga : MPSSOFT Membantu Startup Mengembangkan Aplikasi
Mencari Profit atau Mencari Investor ?
Dengan pemberitaan tentang banyaknya kehadiran Venture Capital (VC) di indonesia dan membawa uang cukup besar yang siap di investasikan pada startup indonesia. Tidak sedikit masyarakat yang tergiur dan akhirnya mencoba peruntungan di industri startup. Nyatanya dari ribuan proposal portofolio sebuah startup, yang di terima oleh Venture Capital hanya sedikit dapat di hitung dengan jari. Namun hal yang paling miris untuk di ketahui, banyak venture capital yang tidak dapat menghabiskan uangnya untuk di investasikan pada startup indonesia. Hal ini terjadi karena sebagian besar startup yang mengajukan diri untuk di investasi, masih belum layak di danai.
Banyak para founder pemula pada kenyataannya di lapangan, memiliki tujuan menjalankan startup untuk mencari investasi sebesar-besarnya, bukan memfokuskan dirinya untuk mmebesarkan startup mereka. Semua berawal dari pola pikir yang menyatakan bahwa startup saya belum bisa berjalan jika belum di danai oleh investor ataupun venture capital.
Pendiri gojek di tahun pertama sebelum mendapatkan investasi dia juga menggunakan sumber daya pribadinya untuk menjalankan gojek dan banyak pula startup-startup yang berjalan tanpa adanya investasi dari venture capital. Dan nyatanya lagi sebuah venture capital hanya akan menerima startup yang telah dapat membuktikan bahwa bisnis mereka berhasil di jalankan, sesuai bisnis plan yang di buat. Nah, bagaimana anda bisa membuktikan startup anda layak jika fokus anda hanya untuk mengejar investor, bukan mengejar perkembangan startup anda sendiri dan mendapatkan profit.
Baca selengkapanya tentang : 15 Daftar Venture Capital (VC) Paling Aktif di Indonesia
Money First atau Value First ? Bisakah Berjalan Tanpa Venture Capital ? IPO atau Terus Bertahan ?
casadi halaman berikutnya tentang Hal yang harus di ketahui seputar startup [ Bagian Kedua]