Bagi para HR, melihat media sosial kandidat lebih jujur menggambarkan diri anda di bandingkan pada saat interview. CV Pun tidak lagi menjadi bahan pertimbangan utama dalam melihat kualitas calon karyawan yang akan direkrut. Karena dengan media sosial anda dapat mengetahui tentang bagaimana pola pikir dan kondisi keseharian calon pelamar kerja.
Kini media sosial sudah seperti versi virtual setiap penggunanya, yang dapat menunjukan apa saja yang di lakukan dalam kehidupan dan keseharian anda melalui dunia maya. Apapun yang anda pikirkan dan aktivitas yang anda lakukan, semua terekam dalam tiap postingan yang ada di media sosial anda, seperti Facebook, Twitter, Instagram dan Path. Siapaun bisa melihat kualitas dan karakter anda melalui sosial media yang di milikinya.
Maka dari itu, anda harus benar-benar bijak dalam mengambil keputusan sebelum memposting di apapun di sosial media anda, hal ini di lakukan agar dapat berimbas baik dan menunjang peningkatan karir anda.
Walaupun anda memiliki kendali penuh untuk melakukan apa saja pada sosial media anda. Namun agar sosial media dapat berdampak positif pada perkembangan karir anda, maka anda harus memahami batasan-batasan yang tidak tertulis dalam memposting apapun itu di sosial media.
Jangan ada postingan-postingan negatif yang seakan mengandung unsur rasis pada suatu ras, agama dan budaya. Selain itu walaupun setiap warga negara memiliki hak politik, namun jangan memperlihatkan keberpihakan politik yang cendrung menyudutkan pihak lain. Anda tidak tau bagaimana sikap politik orang yang sedang melihat sosial media anda. Bisa saja pimpinan anda atau calon rekan bisnis anda memiliki sikap berbeda pandangan dalam politik.
Baca Juga : Mau Bekerja Sambil Keliling Dunia ? Coba 9 Profesi Ini
Selain itu juga, anda mulai saat ini harus mengurangi postingan “Curhatan” apalagi tentang “cinta-cintaan” kalau tidak ingin di bilang anak baru gede (ABG) yang masih labil. Lebih baik anda memposting hal-hal yang postif dan informatif, sehingga dapat bermanfaat bagi banyak orang
Mempostingkan hasil pekerjaan ataupun karya anda, pastinya akan menunjukan kualitas dan kompetensi anda. Ini akan menjadi salah satu daya tarik untuk diri anda. Buatlah sosial media menjadi CV yang dapat di akses banyak orang kapan saja. Apalagi jika kamu masih fresh graduate, ada baiknya anda lebih sering memajang hasil karya anda di sosial media.
Selain karya, anda juga dapat memberikan informasi dan berita-berita yang bermanfaat seputar keahlian dan passion anda di sosial media. Dengan begitu, banyak orang akan tahu bahwa anda memiliki skill yang mendalam pada bidang yang anda kuasai. Sebagai contoh jika anda ingin menjual kemampuan anda sebagai calon pekerja di bidang HRD. Anda bisa menunjukan bahwasanya anda memiliki wawasan yang tinggi di bidang HRD dengan sering mengulas ataupun memposting informasi sepeutar HRD seperti Sistem manajemen karyawan, cara mengelola penggajian, software payroll yang bagus dll.
Dengan menunjukan wawasan anda di sosial media, akan memudahkan perusahaan melihat kemampuan anda sebelum wawancara. Sehingga kemungkinan anda di pilih sebagai karyawan baru akan semakin besar. Ini semua termasuk dalam taktik personal branding modern. Walaupun anda memiliki skill yang baik, tapi tidak dapat menunjukannya dalam keseharian, tidak akan menghasilkan apa-apa.
Maka dari jangan menunggu terlalu lama, ayo dari sekarang perbaiki sosial media anda. Di mulai dengan menghapus postingan-postingan “alay” agar anda tampak lebih profesional. Terimakasih
