Siapa yang tidak ingin menjadi seorang pegawai teladan? Mendapat kehormatan sebagai pegawai teladan adalah hal yang di idamkan oleh semua karyawan. Dengan menjadi karyawan teladan tentu saja akan mendapatkan banyak keuntungan seperti disayang oleh atasan, mempunyai peluang untuk mendapatkan promosi jabatan yang lebih tinggi, atau bahkan juga mendapatkan kenaikan gaji.
Untuk bisa mendapatkan predikat karyawan teladan perlu perjuangan dan kerja keras karena predikat tersebut akan didapatkan jika karyawan mempunyai prestasi yang bisa dibanggakan. Berikut ini adalah kiat-kiat untuk menjadi karyawan teladan dikantor.
Memiliki Tingkah Laku Yang Baik
Dapat dipastikan semua perusahaan menyukai sosok figur yang dapat dijadikan panutan yang baik, untuk nantinya dijadikan contoh oleh karyawan yang lain, seperti kedisiplinan dalam pekerjaan, prestasi kerja serta sikap yang baik. Jika anda adalah orang yang memunyai kedispilinan dalam bekerja tetapi tingkah laku anda sering menimbulkan masalah maka anda mungkin tidak akan cocok menjadi karyawan teladan.
Mungkin sebagian orang memang sedikit susah untuk mengendalikan amarahnya sehingga gampang menjadi marah-marah. Untuk menjadi karyawann teladan anda harus mampu belajar menahan amarah ketika berada ditempat kerja.
Jujur dalam berkata
Kejujuran merupakan paling penting didalam kehidupan, dimanapun anda berada kejujuran tetap harus dijunjung tinggi. Jujur juga harus anda terapkan saat berada dikantor. Contohnya ketika anda melakukan kesalahan dalam melakukan tugas yang diperintahkan atasan anda, maka kejujuran itu harus anda tunjukkan dengan berkata jujur bahwa anda memang melakukan kesalahan tersebut tanpa harus mencari tumbal dari kesalahan anda sendiri. Ketika anda mengakui kesalahan anda tersebut tentu anda akan berusaha menjadi lebih baik lagi dan menjadikan kesalahan tersebut sebagai pelajaran agar tidak dilakukan dikemudian hari.
Baca juga : Hindari Sifat Ini Jika Tidak Ingin Karirmu Terhambat
Jangan Bermain Smartphone Saat Bekerja
Komunikasi merupakan hal yang penting, tetapi mengerjakan pekerjaan kantor jauh lebih penting. Hindari terlalu sering melakukan hal diluar dari pekerjaan, salah satunya adalah bermain smartphone, entah sekedar membuka sosial media, melihat pesan, ataupun bermain game, hal tersebut merupakan sesuatu yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan anda dan harus anda kurangi penggunaannya pada saat bekerja.
Batasi penggunaan smartphone dengan cara menyimpan smartphone ditempat yang tidak dapat kita lihat tetapi tetap bisa didengar suaranya apabila sewaktu-waktu ada panggilan masuk dari smartphone anda.
Menjadi Pemberi Solusi Ditengah Masalah
Buanglah jauh-jauh pemikiran anda mengenai hal-hal yang salah, alihkan energi anda untuk memikirkan hal-hal positif dan hal yang dapat memberikan solusi dari setiap permasalahan yang ada didalam kantor. Menjadi seorang pemberi solusi ditengah masalah sangatlah disukai oleh pimpinan.
Misalnya ketika sedang ada rapat bersama pimpinan, berikanlah saran untuk solusi dari masalah yang ada dikantor tersebut. Meskipun mungkin saran anda tidak akan digunakan, setidaknya anda sudah bisa membuat diri anda menjadi seorang pemecah masalah.
Baca juga : Ini Dia Tips Memimpin Rapat Dengan Cara Terbaik
Setia Kepada Perusahaan
Anda tidak akan bisa mendapatkan predikat karyawan teladan jika anda terbiasa berpindah-pindah perusahaan. Salah satu hal yang ciri dari karyawan teladan adalah setia kepada perusahaan yang ditempati dan tidak berpindah-pindah perusahaan. Hal ini bukan berarti anda harus bekerja kepada perusahaan tersebut selama belasan tahun, tetap coba pertimbangkan dahulu ketika anda mendapatkan tawaran kerja di perusahaan baru. Apakah pekerjaan anda diperusahaan ini sudah selesai? Apakah anda sudah berkontribusi dengan baik ke perusahaan anda? Cobalah untuk memikirkan dengan matang apa manfaat dari berpindah-pindah perusahaan. Berpindah-pindah perusahaan dapat membuat dampak negatif terhadap reputasi anda karena di cap sebagai kutu loncat.
Bekerja dengan cerdas
Jika dibandingkan seorang pekerja keras dan pekerja cerdas tentu saja lebih unggul pekerja cerdas. Karyawan yang datang di pagi hari dan pulang kerja paling larut biasanya akan terlihat seperti orang yang rajin, tetapi hal ini juga bisa berarti bahwa orang tersebut tidak dapat membagi waktu untuk menyelesaikan target pekerjaannya, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan rekan kerja yang lainnya.
Jika anda adalah seorang karyawan yang cerdas, bukan hanya semua pekerjaan dapat diselesaikan sebelum batasnya, hasil dari pekerjaan anda pun juga lebih baik dibandingkan orang yang terlambat menyelesaikan pekerjaannya. Dengan menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari tanggal yang ditentukan tentu saja membuat anda mempunyai waktu luang yang lebih dan bisa digunakan untuk melakukan riset dan mencari ide baru yang nantinya akan anda sampaikan ke atasan.
Maksimalkan Kinerja dan Hindari Gosip
Pimpinan perusahaan tidak menggaji anda hanya untuk bergosip menceritakan orang lain bersama rekan kerja. Meskipun sebenarnya anda ingin membangun hubungan baik diantara sesama rekan kerja, sebisa mungkin batasi diri anda untuk bergosip di saat jam kerja. Ketika pembicaraan dengan rekan kerja anda berasa sudah terlalu lama, tolaklah secara halus agar menghentikan pembicaraan tersebut dan kembali bekerja seperti semula.
Berhati-hatilah ketika pimpinan anda melihat anda sedang mengobrol dengan rekan kerja pada saat jam kerja sedang berlangsung. Alihkan sebentar pembicaraan kalian ke arah yang lebih berhubungan dengan kantor. Hal ini bertujuan agar pimpinan anda tidak menilai anda sebagai orang yang suka menggosip di kantor.
Baca juga : Bekerja Tanpa Gelar Sarjana, Namun Hidup Mapan ? Bisa Kok !
Ketahui tujuan dari pekerjaan
Ketika anda mempunyai tujuan dari suatu pekerjaan anda hal itu akan membuat anda menjadi jauh lebih fokus dalam bekerja untuk jangka waktu yang panjang. Anda akan menjadi lebih menonjol dibandingkan dengan rekan kerja yang lain. Cobalah untuk membuat target dalam jangka waktu pendek yang nantinya akan membantu anda dalam mencapai tujuan jangka panjang.
Itulah beberapa panduan untuk membantu anda menjadi seorang karyawan teladan. Penilaian dalam bekerja bukan hanya soal profesionalitas saja tetapi lebih dari itu. Karyawan teladan akan dinilai lebih dari tingkah lakunya dalam berhubungan dengan orang lain.