Anda pasti sering mendengar keluhan dari orang-orang yang disindir karena pulang kerja tepat waktu pukul 17.00. Ada beberapa sindiran yang entah bermaksud becanda atau serius tetapi orang-orang yang sering pulang ontime sering mendengar perkataan seperti dibawah ini:
“Pulang on time nih!! Gak lembur?
“Enak ya bisa pulang on time”
Dan mendengarnya pasti risih jika setiap hari mendapatkan perlakuan seperti itu. Mungkin beberapa dari karyawan berani memberi tanggapan, “kan yang tertulis di kontrak kerja itu dari jam 08.00 sampai jam 17.00” atau juga ada yang merespon, “Kan kerjaannya udah selesai, ngapain berlama-lama di kantor!”.
Baca Juga:
- Cara Menjadi Atasan Yang Berwibawa & Disukai Bawahan
- Cara Menjawab Pertanyaan Jebakan Saat Interview
- Pertimbangkan 9 Hal Ini Saat Ingin Mengundurkan Diri
- Interview User & Interview HRD
- Aturan Cuti Melahirkan Untuk Karyawan Laki-Laki
Seringkali hal-hal tersebut terjadi dikantor perihal jam pulang karyawan. Bagi karyawan yang rutin pulang ontime memiliki senjata bahwa pekerjaan sudah selesai kenapa masih dikantor. Sementara bagi karyawan yang lembur holic merasa yang pulang ontime itu tidak kerja.
Sebenarnya tidak ada yang harus disalahkan, baik karyawan yang pulang ontime maupun karyawan yang sering lembur. Tetapi, memang karakter kitanya saja yang sulit menerima perbedaan, termasuk dalam hal perbedaan jam pulang kantor. Jadi, bagi anda yang sering sinis kepada karyawan yang pulang on time, mulai sekarang berhentilah. Karena bisa jadi mereka menyelesaikan tugas kantornya di rumah.
Dan bagi anda yang juga sering sinis melihat karyawan yang sering lembur, juga berhentilah segera. Karena, mungkin mereka memang mengerjakan tugas yang menumpuk, sehingga membutuhkan waktu lebih banyak untuk menyelesaikannya.
Karyawan yang pulang on time dan yang sering lembur sama-sama bekerja untuk keluargannya. Maka perlu memberikan apresiasi atas dedikasi mereka kepada perusahaan. Sebagai karyawan tentu anda tidak bisa melepaskan atribut sebagai seorang anak, istri, suami, ayah, ibu dari ruang lingkup keluarga. Jadi mulailah untuk bijak dalam bekerja dan juga berperilaku.