Proses rekruitmen karyawan yang memakan waktu lama dan panjang pastinya membutuhkan banyak tenaga dan perhatian. Untuk itu perusahaan tidak akan menyia-nyiakan begitu saja proses rekruitmen dengan memilih calon karyawan yang tidak berkompeten dan tidak memiliki kualitas yang baik.
Salah satu stategi perusahaan untuk mendapatkan calon karyawan yang sesuai dengan keinginan serta berkualitas adalah melalui wawancara kerja. Divisi HR biasanya akan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang sedikit tricky kepada setiap calon karyawan saat wawancara kerja berlangsung. Pertanyaan-pertanyaan yang tidak akan Anda bayangkan mungkin akan terlontar ketika wawancara kerja berlangsung. Hal ini dilakukan untuk menilai bagaimana pola pikir dan pemahaman karyawan kepada setiap pertanyaan yang diberikan oleh pewawancara.
Baca juga: Jenis-Jenis Wawancara Kerja Yang Wajib Diketahui
Untuk itu Anda harus mempersiapkan segala kemungkinan yang akan terjadi ketika memasuki proses wawancara kerja. Salah satu caranya adalah dengan mengetahui apa saja pertanyaan sulit yang mungkin akan dilontarkan oleh pewawancara kepada Anda. Berikut adalah 10 pertanyaan sulit yang mungkin saja akan ditanyakan oleh tim HR kepada Anda saat wawancara kerja.
Apakah Anda orang yang suka memeriksa email ketika liburan
Pertanyaan seperti ini adalah pertanyaan yang bermaksud untuk menjebak calon karyawan. Di satu sisi Anda ingin menunjukkan diri Anda adalah orang yang giat dan berdedikasi kepada pekerjaan, tetapi di lain sisi perusahaan mengerti jika inti dari liburan itu adalah untuk menghindari urusan pekerjaan dan mengurangi stres. Untuk menjawab pertanyaan seperti ini Anda dapat menjelaskan jika dedikasi kepada pekerjaan adalah hal yang penting tetapi istirahat dan berlibur juga merupakan bagian penting agar tidak terjadi burnout pada diri Anda dan dapat meningkatkan profesionalitas diri.
Baca juga: 7 Jenis Pekerjaan Yang Cocok Bagi Orang Pendiam
Apakah jabatan ini punya peran yang sama dengan pekerjaan lain yang sedang Anda pertimbangkan
Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk mengetahui apakah Anda sedang mempertimbangkan posisi di perusahaan lain atau tidak. Selain itu dengan memberi pertanyaan seperti ini juga dapat bermaksud untuk mengorek informasi seputar pekerjaan yang sebelumnya pernah Anda duduki di perusahaan lain. Jika Anda memang sedang mempertimbangkan posisi di perusahaan lain maka Anda tidak perlu memberikan informasi secara jelas dan berusaha menjatuhkan perusahaan yang posisinya sedang Anda pertimbangkan. Selain itu jika Anda ingin menceritakan keahlian dan jabatan yang dulu pernah Anda pegang pastikan semua yang Anda ceritakan berkaitan dengan jabatan di perusahaan yang mewawancarai Anda. Contohnya jika Anda adalah seorang penulis dan manajer proyek dan Anda sedang wawancara kerja untuk posisi manajerial proyek, tentu Anda tidak perlu untuk menceritakan pengalaman sebagai seorang penulis karena tidak berkaitan.
Apa kelemahan terbesarmu
Pertanyaan seperti ini sangat sering dilontarkan oleh tim HR didalam sesi wawancara kerja. Tujuan dari pertanyaan ini bukan hanya untuk mengetahui kelemahan Anda tetapi juga untuk mencari tahu apakah Anda sadar dengan kelemahan Anda atau tidak, apakah Anda ingin memperbaiki kelemahan tersebut atau tidak, karena kebanyakan orang tidak menyadari kelemahannya karena pada dasarnya setiap orang menganggap sikap dan sifat diri adalah hal yang paling benar.
Baca juga: Cara Tepat Negosiasi Gaji Saat Wawancara
Untuk menjawab pertanyaan seperti ini Anda harus jujur dengan kelemahan yang ada pada diri Anda, karena tidak ada satu orangpun yang tidak memiliki kelemahan. Pililah kelemahan yang kiranya bisa Anda ubah menjadi sebuah kelebihan, contohnya seperti memiliki kelemahan terlalu senang berada didepan komputer dan candu akan teknologi. Kelemahan seperti itu dapat menjadi sebuah kelebihan jika Anda mampu memberikan jawaban dengan benar.
Jika Anda bisa bekerja diperusahaan manapun, kemana Anda akan bekerja?
Pertanyaan seperti ini bertujuan untuk mencari tahu seberapa besar kelayakan Anda untuk bisa bekerja diperusahaan mereka, atau dengan kata lain untuk memastikan dimana kira-kira perusahaan yang mungkin akan Anda lamar. Banyak orang bingung untuk menjawab pertanyaan seperti ini karena mereka tidak dapat menentukan apakah harus menyebutkan perusahaan besar yang ingin dilamar atau memilih untuk diam. Untuk menjawab pertanyaan tersebut Anda tidak perlu untuk menjelaskan secara rinci perusahaan yang Anda pilih.
Baca juga: 5 Hal Yang Dilihat Perekrut Dari LinkedIn Anda
Mengapa Anda ingin bekerja diperusahaan ini
Pertanyaan ini untuk mencaritahu apakah Anda sebelumnya sudah meneliti dan mencaritahu informasi seputar perusahaan, atau hanya sekedar menginginkan melamar karena mengininkan pekerjaan saja. Untuk menjawab pertanyaan seperti ini jangan katakan jika Anda ingin bekerja diperusahaan karena ada beberapa fasilitas yang menarik misalnya ada fasilitas ruang istirahat, fasilitas makan siang ataupun fasilitas lainnya. Pastikan jawaban yang Anda berikan memiliki arti yang baik contohnya seperti memberikan jawaban karena ingin menjadi bagian inti dari perusahaan, mengenal banyak orang yang berpengalaman di perusahaan dan hal lainnya.
Dimanakah diri Anda lima tahun dari sekarang?
Pertanyaan klasik ini sering muncul ketika wawancara kerja berlangsung. Tujuan dari pertanyaan ini untuk mengetahui komitmen Anda di dalam perusahaan nantinya. Tentu saja perusahaan tidak ingin merekrut calon karyawan yang tidak memiliki komitmen penuh kepada perusahaan.
Baca juga: Apa Yang Bisa Anda Berikan Untuk Perusahaan ? Ini Cara Jawabnya
Untuk menjawab pertanyaan seperti ini Anda tidak perlu untuk mengatakan jika Anda akan tetap berada diperusahaan selama lima tahun kedepan. Coba berikan jawaban tentang komitmen Anda untuk mengembangkan diri. Pencari kerja cenderung lebih menyukai calon karyawan yang mampu untuk memotivasi diri sendiri dan berusaha untuk menjadi lebih baik lagi.
Menurut Anda apa yang akan dikatakan oleh referensi mengenai diri Anda
Perusahaan ingin mengetahui apakah Anda merasa aman dengan referensi Anda atau tidak, terutama jika sebelumnya Anda menceritakan hal buruk mengenai referensi pekerjaan Anda. Cara menjawab pertanyaan seperti ini sebenarnya sederhanya, tidak perlu terperangkap kedalam jebakan yang telah di buat oleh HR, referensi Anda tidak akan setuju dijadikan referansi jika mereka diminta untuk mengatakan hal yang buruk mengenai diri Anda.
Baca juga: Contoh Daftar Riwayat Hidup (CV) Lamaran Kerja Yang Baik Dan Benar
Dalam job description bagian mana yang terlihat sangat sulit dan mengapa bagian itu sangat sulit
Pertanyaan ini berguna untuk mengetahui apakah Anda benar-benar menguasai bidang yang Anda pilih. Dalam job description akan ada bagian dimana Anda bisa menguasainya dan bagian dimana mungkin Anda akan mendapatkan masalah. Pewawancara ingin mengetahui apakah kemampuan Anda setara dengan yang mereka inginkan. Untuk menjawab pertanyaan ini Anda tidak boleh bohong mengenai kemampuan Anda, karena jika Anda berbohong malah akan menjadi bumerang bagi diri Anda. Dilain sisi berikan jawaban untuk menampilkan sisi terbaik Anda sebagai seorang karyawan yang mampu menerima tantangan dan selalu ingin mengasah kemampuan.
Ceritakan tentang pekerjaan impian Anda
Dalam kasus ini pewawancara ingin mengetahui apakah pekerjaan yang sekarang Anda lamar adalah pekerjaan yang Anda inginkan. Tentu saja jika Anda mendapatkan pekerjaan impian, segala sesuatu akan menghasilkan hal yang baik. Produktivitas akan meningkat, dedikasi tinggi dan tanggung jawab kepada pekerjaan. Untuk itu jawablah secara jujur, jika memang pekerjaan ini adalah jenis pekerjaan yang Anda impikan makan katakan seperti itu, tetapi jika pekerjaan yang Anda lamar bukan pekerjaan yang di inginkan maka Anda tidak perlu untuk mengatakannya.
Setiap orang yang melamar pasti memiliki kelebihan didalam resume-nya, bagaimana dengan Anda
Pertanyaan ini bertujuan untuk menjebak calon karyawan untuk mengakui jika apa yang ditulis didalam resume-nya adalah bohong atau terlalu di lebih-lebihkan. Pastikan Anda tidak melakukan hal seperti itu karena sebenarnya dengan membuat hal yang mengada-ada didalam resume tidak akan berdampak baik kepada diri Anda.
Sumber: thebalance