Kerugian dan Bahaya Menggunakan Aplikasi Pinjaman Online
Kehadiran aplikasi online yang saat ini sering sekali bermunculan tentunya memberikan angin segar bagi masyarakat. Ini karena pinjaman berbasis online tersebut memberikan kemudahaan untuk meminjam duit ataupun kredit. Namun, berbagai resiko pinjaman online haruslah dicermati oleh calon nasabah jika ingin memanfaatkan layanan tersebut.
Hadirnya Fintech mempengaruhi dunia kredit saat ini. Proses kredit yang biasanya seharunya membutuhkan waktu 3 -7 hari untuk cair, sekarang disetujui hanya dalam hitungan jam oleh penyedia pinjaman online.
Namun, setiap inovasi baru yang lahir tetaplah memiliki sisi positif dan juga negatif. Belakangan muncul beberapa keluhan di media soal tentang cara penagihan yang dianggap tidak wajar dan melanggar privacy. Berikut ini akan di bahas bahaya menggunakan pinjaman online.
Bunga Pinjaman Online Tinggi
Bunga pinjaman yang terbilang sangat tinggi bukanlah rahasia. Sampai saat ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum mengatur mengenai batasan bunga pinjaman pinjaman tersebut. Tingginya bunga di tentukan oleh perusahaan pinjaman online itu sendiri.
Perusahaan tentu memiliki alasan menerapkan bunga yang tinggi. Salah satunya ialah tingginya resiko dari nasabah, akibat kemudahan syarat yang di penuhi dan kecepatan persetujuan.
Selama nasabah tahu mengenai bunga yang harus dibayar dan telah menghitungnya, seharusnya tidak masalah melakukan pinjaman dengan bunga pinjaman yang sangat tinggi. Untuk apa bunga kecil namun sulit mendapatkan pinjaman atau persetujuan diberikan beberapa minggu.
Yang jadi masalah ialah ketika mereka mengambil pinjaman tanpa menhitung soal bunga dan komplain ketika telah mengambil pinjaman, sehingga tidak sanggup mengembalikan pinjaman atau tidak mampu.
Jumlah pinjaman online kecil
Salah satu resiko pinjaman aplikasi online ialah jumlah dana yang di berikan tidak besar. Rata-rata dana yang bisa didapatkan dibawah Rp 5 juta. Bahkan ada beberapa pinjaman online yang baru bisa meminta kenaikkan setelah melakukan peminjaman beberapa kali.
Karena sifatnya yang mudah dan cepat maka berimbas pada jumlah dana yang dapat diberikan. Sudah pasti tidak dapat mendapatkan pinjaman dengan jumlah besar. Untuk mendapatkan pinjaman yang besar kita tetap saja harus menggunakan pihak Bank.
Data Pribadi di Aplikasi
Ketika mengajukan pinjaman, calon peminjam harus mengunduh aplikasi terlebih dahulu. Setelah aplikasi terundu baru la calon nasabah mengajukan pinjaman lewat aplikasi tersebut. Cara ini tentu memberikan kemudahan karena kapan saja ingin meminjam atau mengajukan kredit tinggal membuka aplikasi di ponsel.
Namun, resikonya ialah perusahaan penyedia pinjaman online tersebut memiliki akses untuk mendapatkan data kita. Tidak semua perusahaan sejenis dapat di percaya untuk tidak menyebarluaskan data kita dengan sembarangan. Bahkan ada kabar yang mengatakan jika beberapa perusahan pinjaman online akan menyalahgunakan data kita jika tidak membayar tepat waktu.
Proses Persetujuan Lama
Harapan kita dari pinjaman berbasis online adalah kemudahan dan dan cepat cair kerekening kita. Namun, dalam kenyataanya ada beberapa perusahaan yang proses pencairannya lama atau tidak seusai dengan janji ketika melakukan promosi. Dalam hal ini Anda dapat melihatnya melalui komentar yang ada di playstore tentang lamanya proses persetujuan.
Kondisi ini perlu untuk anda waspadai, tingginya harapan untuk mendapatkan dana cepat harus diikuti dengan realita sebenarnya. Meskipun menggunakan teknologi, banyak yang proses pinjaman membutuhkan waktu hingga berhari-hari.
Resiko Tidak Bayar
Sama seperti semua pinjaman, jika nasabah tidak membayar maka akan ada tindakan dari penagih. Penagihan tidak akan dilakukan apabila nasabah melakukan pembayaran tepat waktu. Perusahaan akan melakukan tindakan penagihan di mulai dari yang sifatnya sekedar mengingatkan sampai intensif agar nasabah membayar utangnya.
Dan berikutnya melaporkan peminjam ke biro kredit yang telah diwajibkan oleh OJK ke setiap perusahaan Fintech. Pelaporan ini agar nasabah yang tidak membayar tidak dapat melakukan pinjaman kembali.
Jika memang ingin mengajukan pinjaman di perusahaan fintech. Pastikan diri anda punya kemampuan membayar pinjaman, Jangan karena tergiur proses yang cepat dan mudah, nasabah tidak memperhitungkan kemampuan untuk membayar pinjaman dan akhirnya berujung pada penagihan yang tidak menyenangkan.
Baca Juga : Persyaratan Cara Membuat Kartu Kuning
Biaya Administrasi Penagihan
Satu hal yang sering di lupakan ialah jika mengalami keterlambatan maka resikonya bukan hanya menghadapi penagihan, namun akan ada tambahan biaya atas keterlambatan pembayaran. Selain itu, karena proses penagihan menggunakan jasa manusia, beberapa perusahaan membebankan biaya penagihan kepada nasabah yang mengalami keterlambatan.
Ketentuan soal biaya yang harus dibayarkan apabila nasabah menunggak, tidak dicantumkan secara jelas dalam website beberapa perusahaan. Karena itu, Anda perlu membaca perjanjian dengan teliti mengenai kewajiban jika terlambat membayar tunggakan pinjaman.
Banyak yang Tidak Terdaftar OJK
Ada banyak aplikasi yang menawarkan pinjaman. Lalu apakah anda tau mana aplikasi yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau aplikasi mana yang dapat di percaya?
Telitilah terlebih dahulu sebelum mengajukan pinjaman, pastikan perusahan penyedia layanan tersebut di awasi OJK. Intinya hindari sebisa mungkin untuk meminjam menggunakan pinjaman online jika anda tidak memiliki kemampuan untuk membalikan atau membayar dan yang anda pinjam tersebut.