Stres merupakan masalah yang sering dialami oleh karyawan saat bekerja. Stres yang terjadi pada karyawan dapat menyebabkan gangguan syaraf seperti insomnia, depresi bahkan hingga penyakit jantung. Tentunya sebagai seorang pimpinan perusahaan anda tidak ingin hal tersebut terjadi pada karyawan anda, oleh karena itu anda harus mengetahui macam-macam penyebab stres yang dapat terjadi pada karyawan anda saat bekerja. Dilansir dari Qerja.com yang dikutip dari situs Health, berikut adalah penyebab stes yang terjadi oleh karyawan ditempat kerja.
Stres yang diakibatkan tingginya jam kerja
Karyawan akan mengalami stres jika bekerja terus bekerja tanpa ada jeda waktu yang cukup. Karyawan yang selalu diberikan jam kerja tinggi akan terlihat selalu sibuk dari awal datang kekantor hingga jam pulang kerja. Bahkan tak jarang mereka selalu bekerja lembur demi menyelesaikan target kerja yang diberikan oleh kantor. Pekerjaan yang tidak kunjung habis akan membuat kondisi mental dan fisik akan terganggu. Untuk mengatasi stres tersebut, anda sebagai pimpinan harus dapat mengatur jam kerja yang sesuai dan tidak terlalu memaksa karyawan untuk terus bekerja tanpa henti.
Baca juga: Hindari 4 Hal Ini Saat Mempekerjakan Generasi Millennial
Stres karena pekerjaanya tidak dihargai
Sering kali karyawan yang telah bekerja dengan keras tidak mendapatkan apresiasi yang setimpal dengan pekerjaan yang dilakukannya. Tak jarang karyawan yang sudah melakukan kerja keras mengobankan banyak hal demi pekerjaannya, seperti mengorbankan waktu yang seharusnya ia gunakan untuk menghabiskannya bersama keluarga dan menghorbankan kesehatan yang seharusnya tetap dijaga malah tidak mendapatkan pengakuan dan kompensasi yang setimpal.
Untuk mengatasi hal tersebut tentunya anda harus bisa lebih peka terhadap situasi yang ada dikantor. Anda harus melihat karyawan mana yang memang benar-benar bekerja dengan keras dan karyawan mana yang hanya berpura-pura. Ketika anda melihat dan mengetahui karyawan yang telah bekerja keras maka anda harus memberikan apresiasi dan kompensasi yang sesuai dengan kinerja yang diberikannya.
Merasa tersingkir dari karyawan lain
Tak jarang ada karyawan yang merasa tersingkirkan dengan karyawan lain, misalnya saat sama-sama mampu untuk menyelesaikan target yang telah diberikan tetapi yang mendapatkan bonus hanya rekan kerjanya saja. Tentunya hal ini akan menimbulkan kecemburuan bagi karyawan yang tidak mendapat bonus. Biasanya karyawan yang merasa tersingkirkan dari rekan kerjanya akan selalu menyendiri ketika rekan kerjanya berkumpul.
Solusi untuk mengatasi ini adalah dengan memberikan bonus yang sama rata dengan rekan kerja yang lain. Tidak lupa juga untuk memberikan motivasi kerja agar karyawan tersebut bersemangat saat bekerja. Anda dapat menyarankan karyawan tersebut untuk lebih membuka diri kepada karyawan lain agar dapat menumbuhkan ikatan antar rekan kerja yang baik.
Stres karena aturan yang terlalu ketat
Tidak jarang karyawan merasa stres disebabkan oleh aturan-aturan yang teralalu mengikat dan membatasi karyawan. Padahal peraturan dibuat agar karyawan dapat bekerja dengan lebih serius sehingga meningkatkan produktivitasnya, tetapi pada kenyataannya aturan yang terlalu mengikat malah akan membuat karyawan menjadi terbatasi dan tidak bisa mengembangkan ide serta gagasan yang dimilikinya.
Baca juga: 4 Tanda Perusahaan Anda Memiliki Budaya Yang Buruk
Untuk mengatasi hal ini anda dapat mengevaluasi aturan-aturan yang sebelumnya sudah ditetapkan. Dengan mendengarkan saran karyawan anda dapat menjadikan aturan menjadi lebih felksibel dan tidak membuat karyawan menjadi stres.
Stres karena sering di bully oleh rekan kerja
Baca juga: Tugas Utama Tanggung Jawab Dan Fungsi HRD Dalam Perusahaan
Tidak semua orang memiliki mental baja dan tahan dengan ejekan-ejekan yang sering dilontarkan kepadanya. Apalagi jika sampai dicemooh di hadapan rekan kerja yang lain. Mental yang rendah akan menyebabkan karyawan yang di bully menjadi orang yang tertutup, tidak bersemangat dalam bekerja dan tentu saja menjadi mudah stres. Untuk mengatasi masalah seperti ini anda dapat memerintahkan divisi HRD untuk melihat karyawan mana yang memberi tindakan tidak terpuji pada karyawan lain.
sumber: qerja.com