Setiap pengusaha mengetahui bahwa kunci produktivitas suatu perusahaan berada pada kepuasan karyawannya. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan karyawan. Mulai dari besaran gaji, kesejahteraan, aturan kantor, fasilitas kesehatan, tunjangan, korelasi pekerjaan dengan minat mereka, dan banyak lagi. Namun, faktor terpenting adalah peran seorang manajer.
Manajer sangat berperan dalam menentukan kesiapan timnya. Ada sebuah riset yang dilakukan oleh Gallup menyimpulkan bahwa seorang manajer yang buruk adalah alasan seseorang menghindari pekerjaan. Jadi, bagaimana sebaiknya manajer dapat bersikap profesional agar karyawannya setia pada perusahaan?. Dikutip dari tuw.co.id ada 4 cara yang bisa seorang manajer lakukan agar mempertahankan karyawan potensial yang dimiliki perusahaan.
Manajer adalah Seorang Mediator
Walaupun bukan pimpinan tertinggi perusahaan, manajer bisa menjadi orang terpenting bagi perusahaan secara langsung. Karena manajer yang menentukan seperti apa kondisi lingkungan kerja pada tim yang ia pimpin.
Manajer yang mengubah aturan diatas kertas menjadi praktik nyata. Manajerlah yang menentukan kapan karyawan bisa diangkat, berapa kenaikan gaji, hingga yang memutuskan karyawan dapat dipecat. Jadi, tidak berlebihan bahwa nasib karir seorang karyawan ada ditagan manajernya.
Seorang manajer harus paham bahwa perusahaan dan karyawan sama-sama memiliki kebutuhan tugasnya. Sebagai mediator yang memfasilitasi kedua belah pihak, dan mencari solusi atas permasalahan yang terjadi.
Baca Juga:
- Tips Faktur Penjualan Dibayar Tepat Waktu
- Niat Baik Yang Menyebabkan 8 Kesalahan Pada Manajemen
- Cara Menghadapi Karyawan Underperformance Di Perusahaan
- Hak-Hak Karyawan Yang Wajib Anda Ketahui
- Dongkrak Produktivitas Karyawan Melalui Aplikasi Trello
Pahami Perbedaan Talenta Setiap Karyawan
Untuk dapat menjadi mediator yang baik, pertama-tama yang manajer harus pahami adalah setiap karyawan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Hal ini berlaku pada manajer dan juga para karyawan.
Karakter ini yang berperan sebagai bakat dan ada yang sebagai kekurangan. Maksudnya, bukan keahlian yang sejak lahir yang membuat seorang menjadi ahli dibidangnya, tetapi bakat perilaku yang berulang dan bisa diterapkan secara produktif.
Menentukan Nasib Karyawan Sejak Awal Perekrutan
Ketika tahap screening karyawan baru, jangan hanya melihat dari job description yang dibutuhkan perusahaan. Perhatikan juga kualitas bakat yang dimiliki kandidat, seperti kemampuan striving, thinking, dan juga relating. Jadi, selain menseleksi kemampuan teknis, manajer juga harus mempertimbangkan gaya komunikasi, gaya bekerja, serta cocokan dengan tim yang akan kandidat masuki.
Memahami karakter berarti menyediakan platform yang tepat untuk menunjang keberhasilan karirnya. Sebagai contoh sederhana, Designer dengan jam terbang yang tinggi tidak perlu naik jabatan menjadi Product Designer, ia bisa menjadi Lead Designer, yang disesuaikan dengan tanggung jawab dan imbalan yang tepat.
Peran Manajer dalam Memberi Kebebasan yang Bertanggung Jawab
Karena setiap orang memiliki talenta yang unik, bukan berarti seorang manajer bisa bertindak seenaknya. Perusahaan juga punya kepentingan, jadi karyawan harus memenuhi standar yang telah ditetapkan. Misalnya etos kerja, keamanan, kemampuan bekerja sama, dan sebagainya.
Menuntut pemenuhan standar adalah sebuah hal yang wajar. Setelah standar terpenuhi, selanjutnya anda berikan fleksibilitas lebih tinggi kepada karyawan. Artinya memberikan kebebasan tetapi tetap menuntut karyawan bertanggung jawab.
Prinsip terpenting ketika manajer yang mampu mengayomi adalah selalu memperlakukan bawahannya sebagai manusia, bukan mesin yang diprogram sesuai dengan keinginan kita.