Ini Penyebab Pengeluaran Divisi HR Membengkak
- HRD

Ini Penyebab Pengeluaran Divisi HR Membengkak

Sudah menjadi tugas dari divisi Human Resource (HR) untuk berusaha sekuat mungkin agar karyawan selalu bekerja dengan baik dan optimal. Kinerja karyawan memiliki peran penting dalam menentukan tingkat keberhasilan bisnis perusahaan. Maka dari itu, divisi Human Resource (HR) akan mencoba banyak program untuk berupaya mengelola dan mengoptimalkan SDM di dalam perusahaan.

Divisi Human Resource (HR) membutuhkan banyak dana dari perusahaan untuk menjalankan tugasnya. Namun sayangnya, sering kali divisi ini mengeluarkan banyak biaya untuk sesuatu yang tidak terlalu bermanfaat dan mengakibatkan pengeluaran membengkak. Hal ini sering kali terjadi tanpa diketahui dari mana sumber pengeluaran yang salah. Berikut ini kami akan memberikan anda 4 sumber terbesar yang membuat pengeluaran divisi Human Resource (HR) membengkak.

Pemborosan Inventaris Perusahaan

Seorang HR tidak jarang bertugas untuk mengelola banyak data karyawan, seperti data absensi, survei, surat lamaran kerja dll. Ini akan membuat banyak dokumen yang akan tersimpan dan tentunya ini sangat memboroskan banyak kertas. Anda bisa membayangkan berapa banyak kertas yang diperlukan dan pada akhirnya kertas tersebut akan dihancurkan atau dibuang begitu saja. Bukan hanya kertas, tapi beragam peralatan kerja yang sebenarnya jarang dipakai juga akan memboroskan uang perusahaan.

Saat ini ada banyak cara untuk menghemat penggunaan inventaris terutama kertas, di zaman secanggih sekarang kertas / dokumen digital dapat jauh lebih efisien di bandingkan kertas biasa. Anda bisa membaca artikel kami yang berjudul “7 Langkah Menerapkan Paperless Pada Divisi HR” untuk mengetahui bagaimana cara menghemat kertas secara signifikan. Selain itu anda juga bisa menganti proses absensi dengan menggunakan mesin absensi sidik jari atau juga menggunakan aplikasi absensi portable berbasis android dalam proses absensi karyawan.

Terlalu Banyak Melakukan Training di Luar

Ini Penyebab Pengeluaran Divisi HR Membengkak

Di era disruption ini, dunia semakin meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama. Untuk itu perusahaan harus mampu menyesuaikan diri dengan kebiasaan konsumen yang baru pula. Bukan hanya perusahaan yang harus berubah, namun cara bekerja karyawan juga harus berubah mengikuti perkembangan zaman. Divisi HR memiliki tanggung jawab besar atas perubahaan ini, iya harus mampu mengedukasi karyawan untuk belajar banyak hal baru dalam bekerja. Salah satunya dengan cara membuat pelatihan diluar dengan melibatkan orang luar yang memiliki pengalaman di bidangnya.

Tetapi ada kalahnya anda harus meninjau ulang kebijakan untuk membuat training dari luar. Hal ini tentunya berkaitan dengan biaya yang harus dikeluarkan dan tingkat kebutuhan perusahaan. Sebagai solusi penggantinya, anda bisa mengajak karyawan senior ataupun jajaran petinggi perusahaan untuk memberikan training pada karyawan. Anda juga bisa mengajak seluruh jajaran untuk saling diskusi bersama tentang tantangan dan perubahan perusahaan.

Training yang Tidak Efektif

Sebelum melakukan training anda harus mengetahui terlebih dahulu kebutuhan sebenarnya karyawan. Anda tidak bisa menyamakan kebutuhan setiap karyawan yang ada, kebutuhan training setiap karyawan dapat ditentukan dari job description pekerjaan mereka. Ini juga ada kaitannya dengan Manfaat Penyusunan Job Description Karyawan bagi Perusahaan. Jangan sampai trainning yang tidak tepat sasaran hanya akan membuat pemborosan keuangan saja, tanpa ada dampak positif bagi perusahaan.

Baca juga : Inilah Jenis-Jenis Training Yang Paling Dibutuhkan Karyawan

HR Terlalu Banyak Berkutat di Urusan yang Berkaitan di Bidang Administrasi

Tidak jarang ditemukan kesalahan sistem pada divisi di berbagai perusahaan, mereka justru terlalu fokus pada bidang administrasi. Hal ini menyebabkan divisi HR lupa akan tugas utamanya dalam mengoptimalkan sumber daya mansuia yang ada di dalam perusahaan. Bukan hanya membuang-buang waktu, ini juga akan membuat pemborosan keuangan perusahaan. Karena dengan tidak terurusnya karyawan, maka perusahaan harus menggaji karyawan yang sebenarnya bekerja di bawah harapan. Tidak secara langsung ini pasti merugikan perusahaan, karena produktifitas karyawan menurun.

Perekrutan yang Tidak Perlu

Perusahaan memang dituntut oleh pasar untuk dapat bekerja lebih cepat dan melahirkan inovasi-inovasi baru agar tidak tertinggal. Namun merekrut karyawan baru bukanlah jalan terbaik untuk menghujudkannya. Hal ini karena merekrut karyawan baru pastinya akan menambah beban keuangan perusahaan. Untuk itu, lebih baik anda fokus pada pengembangan dan pengoptimalan potensi yang dimiliki karyawaan. Anda harus mampu melihat potensi apa yang dapat dikembangkan dan membantu produktivitas perusahaan.

Baca juga : Metode Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan Paling Akurat

Divisi HR memang memiliki tanggung jawab yang besar terhadap kondisi SDM yang ada pada perusahaan. Kinerja divisi HR akan dianggap baik jika SDM diperusahaan dapat memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan perusahaan. Namun setiap agenda divisi HR juga harus memperhatikan kondisi perusahaan, maka divisi HR harus mampu mengelola SDM dengan baik dan efisien.

 

APS HRD SYSTEM - SOFTWARE HR & PAYROLL TERBAIK

About MPSSOFT PT Mitra Pasifik Solusindo

Read All Posts By MPSSOFT PT Mitra Pasifik Solusindo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.