Evaluasi kinerja karyawan tidak bisa dilepaskan dari perusahaan, dimana evaluasi tersebut dilakukan dalam beberapa periode tertentu. Hal ini dilakukan bertujuan untuk mengukur seberapa jauh karyawan dapat melakukan pekerjaannya dan apakah sudah memenuhi standar, sehingga ketika ada problem atau penyimpangan maka bisa segera dilakukan perbaikan.
Pencapaian target yang telah ditentukan sebelumnya, merupakan satu misi umum yang setiap perusahaan miliki. Maka setiap karyawan dituntut untuk bekerja semaksimal mungkin agar setiap misi tersebut tercapai. Ketika pada pelaksanaannya terjadi perbedaan antara target dan hasil, maka pihak manajemen perlu melakukan penilaian kinerja karyawan agar menggali penyebab mengapa perbedaan tersebut bisa terjadi.
Penilaian yang dilakukan tidak hanya dilihat dari hasilnya saja, tapi juga dilihat dari proses karyawan dalam mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan tersebut. Pada umumnya penilaian ini dilakukan setahun sekali, dan yang paling penting adalah penilaian harus bersifat objektif.
Apa Itu Indikator Kinerja Karyawan?
Prawirosentono (1999: 2) mengatakan bahwa Kinerja merupakan hasil kerja yang telah dicapai seseorang atau kelompok didalam perusahaan/organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggunjawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai visi perusahaan/organisasi yang bersangkutan tanpa melanggar hukum, legal, dan seusai dengan moral dan etika.
Dari definisi diatas, berarti indikator kinerja karyawan adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau menilai pencapaian kerja seorang karyawan atau tim pada perusahaan. Penilaian ini dibutuhkan untuk melihat tingkat keberhasilan kinerja setiap karyawan. Dilansir dari linovHR.comĀ ada beberapa variabel yang dapat digunakan sebagai indikator penilaian kinerja, diantaranya sebagai berikut.
1. Kualitas Pekerjaan
Apakah karyawan yang bersangkutan telah mengetahui standar mutu pekerjaan yang diisyaratkan perusahaan kepada karyawan tersebut.
2. Pengetahuan Teknis Pekerjaan Yang Diberikan
Apakah karyawan memahami pengatahuan teknis tentang pekerjaan yang ditugaskan kepadanya, hal ini sangat berkaitan dengan mutu pekerjaan dan kecepatan karyawan menyelesaikan tugas yang menjadi tanggungjawabnya.
Baca Juga:
- Pentingnya Kepemilikan NPWP Karyawan dan Badan Usaha
- Posisi Yang Boleh Di Duduki TKA (KEPMEN 228/2019)
- 14 Tips Menjadi Atasan Yang Berwibawa
- Dampak Buruk Perusahaan Gagal Mengelola Laporan Keuangan
- 6 Hal Yang Hancurkan Semangat Karyawan
3. Kemampuan Menyesuaikan Diri
Apakah karyawan memiliki keputusan dan kebijakan yang bersifat naluriah yang dapat mempengaruhi kinerja, karena karyawan tersebut memiliki kemampuan menyesuaikan diri dan mengukur pekerjaannya dalam menunjang visi dan misi perusahaan.
4. Kerjasama Tim
Kemampuan karyawan dalam bekerjasama dengan karyawan lainnya. Indikator ini sangat berperan dalam menentukan kinerjanya.
5. Kemampuan Mengatur Pekerjaan
Kemampuan kartawan dalam memanage tugasnya, termasuk didalamnya membuat jadwal.
6. Kemampuan Mengembangkan Diri
Kemampuan dimana karyawan memiliki niat dalam mengembangkan dirinya untuk menjadi lebih baik.
7. Pengetahuan Yang Dimiliki
Pengetahuan karyawan mengenai pekerjaan, karena faktor ini bagian dari tanggung jawab.
8. Kecepatan dalam Menyelesaikan Pekerjaan
Apakah karyawan memahami standar mutu produktivitas perusahaan. Faktor ini berhubungan dengan kualitas kerja dan kecepatan karyawan menyelesaikan pekerjaan yang diberikan.
9. Self Confidence
Seberapa jauh karyawan memiliki ketergantungan terhadap karyawan lain dalam menyelesaikan pekerjaannya. Indikator ini berkaitan dengan kemandirian karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya.
10. Komunikasi Antar Karyawan
Kemampuan karyawan dalam menjalin komunikasi terhadap sesama karyawan maupun atasannya.
11. Kemampuan Menyampaikan Ide
Menghadiri meeting dan kemampuan menyampaikan ide dan gagasan kepada orang lain. Faktor ini menjadi penilaian tersendiri dalam penilaian kinerja seseorang.
12. Kepemimpinan
Leadership menjadi faktor yang harus dinilai dalam kinerja karena bagi karyawan yang memiliki bakat memimpin sekaligus dapat memobilisasi dan memotivasi rekan-rekannya.
13. Disiplin Ilmu
Faktor kesesuaian antara background pendidikan dengan penempatan pada bidang yang diberikan kepada karyawan.
14. Ketepatan Waktu
Apakah karyawan telah mampu membuat perencanaan dan jadwal pekerjaannya. Faktor ini sangat mempengaruhi ketepatan waktu karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya.