Rutinitas kerja yang memakan waktu lama terkadang akan membuat anda lelah. Didalam rutinitas kerja pastinya anda akan terus memkasa otak untuk bekerja selama 8-10 jam perhari, terus berupaya untuk menukan ide kreatif untuk memacahkan masalah perusahaan ataupun untuk membuat stratgi pemesaran terbaru untuk produk anda. Bahkan saat anda telah berada dirumah, anda ,asih memimikirkan tentang pekerjaan anda dan apa yang harus anda kerjakan esok harinya.
Mau saat bekerja dan hari libur, anda masih saja harus memikirkan pekerjaan, belum lagi kewajiban dan masalah-masalah dalam keluarga anda yang juga menjadi beban dalam pikiran anda. Dari tingginya aktivitas yang membuat anda harus memeras otak, tidak jarang membuat anda mengalami sakit kepala, susah tidur, lesuh hinggga depresi. Jika hal tersebut mulai terasa, ini artinya anda mulai mengalami burnout.
Burnout adalah istilah dalam dunia psikologi untuk menggambarkan sebuah kondisi seseorang mengalami kelelahan secara fisik dan kejiwaan, yang diakibatkan oleh tekanan dan aktifitas yang terlalu berat.
Burnout sering kali terjadi pada para karyawan akibat tuntutan tugas ditempat kerja yang sangat berat. Burnout justruĀ dapat mengakibatkan karyawan tidak bisa bekerja secara maksimal dan ide-ide kretifpun akan sulit untuk muncul. Selain itu, dari sisi emosional karyawan akan mudah marah ataupun “baperan”.
Burnout sangat berdampak dengan produktifitas kerja dan tentunya akan merugikan karyawan juga perusahaan. Namun ada beberapa cara yang dapat diterapkan agar karyawan tidak mengalami burnout ditempat kerja. Berikut ini adalah 5 cara diantaranya.
Meninggalkan meja kerja
Saat burnout mulai dirasakan, kebanyakan karyawan akan berusaha mencoba untuk melakukan hal lainnya seperti bermain sosial media, nonton video / film, membaca berita di media online dll. Dengan melakukan hal tersebut memang anda akan tetap berada dimeja dan tampak seperti sedang bekerja seperti biasa. Namun sebenarnya dengan hal tersebut anda tidak akan bekerja sama sekal, dan ternyata ini tidak begitu dapat menghilangkan burnout.
Anda harus menjahui tindakkan seperti itu. Jika anda burnout, sebaiknya langsung saja untuk meninggalkan meja kerja anda dan mengerjakan hal lain. Anda bisa berkeliling di seputaran kantor, pergi makan atau jika tersedia ruang istirahat dan bermain anda sebaiknya gunakan ruang tersebut untuk menghilangkan kepenantan. Menjauh dari meja kantor dan melakukan aktifitas lain dapat membuat anda lebih segar dan kembali produktif.
Dan lebih baiknya lagi jika kantor anda menerapkan sistem jam kerja yang fleksible. Anda bisa pergi dari kantor dalam beberapa jam untuk melakukan kegiatan yang anda suka seperti bermain bola, gym atau nonton di bioskop. Bahkan jika dapat bekerja secara remote, anda bisa pergi ke kafe favorit atau istirahat dirumah sambil bekerja. Maka dari itu manfaatkan secara maksimal jika perusahaan anda membuat aturan jam kerja yang fleksibel.
Baca juga : Ini dia 4 Cara Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan Milenial
Meninjau ulang prestasi
Kebanyakan mereka yang mengelami burnout adalah karyawan yang telah bekerja keras melaksanakan tugasnya. Karyawan tersebut terbiasa bekerja dengan mengerahkan segenap tenaga setiap hari dan mungkin telah bertahun-tahun melakukan hal tersebut.
Ketika burnout melanda, cobalah berhenti sejenak dari rutinitas pekerjaan mu dan duduk santai sambil meminum segelas kopi. Ini saat yang tepat untuk anda mengingat kembali semua hasil kerja yang pernah anda selesaikan. Tuliskanlah dalam sebuah kertas, tentang apa saja yang selama ini sudah anda kerjakan.
Catatan ini akan menjadi sangat berharga buat anda, karena ketika proses evaluasi kinerja karyawan dilakukan, anda bisa memberikan kertas tersebut untuk menjadi bahan penilaian yang lebih baik. Catatan ini juga bisa menjadi bahan pembaruan di CV anda agar semakin menawan lagi. Selain itu mencatat segala yang telah dikerjaan dalam sebuah kertas juga akan berdampak secara psikologi. Anda akan lebih bersemangat dan termotivasi untuk terus produktif.
Baca juga : Contoh Daftar Riwayat Hidup (CV) Lamaran Kerja Yang Baik Dan Benar
Fokus pada konteks pekerjaan
Setelah menyelesaikan jenjang pendidikan, anda akan masuk kedunia yang tidak lagi dinamis. Anda akan terjerembak dengan tanggung jawab dan rutinitas yang terus berulang setiap harinya. Dan bekerja adalah rutinitas yang tidak akan pernah bisa anda hindari. Bahkan, hanya dengan mendengar kata “Bekerja” saja, anda sudah akan merasakan sebuah kepenatan.
Saat anda melamar pekerjaan disebuah perusahaan, pastinya anda akan memilih profesi ataupun posisi yang anda sukai dan minati. Sebenarnya burnout bisa diatasi dengan cara fokus pada hal yang anda sukai saja. Hal ini bisa dirasakan juga ketika anda sedang fokus pada kegiatan hobby anda, pasti mau berapa lamapun anda habiskan waktu untuk mengerjakan hobby tersebut, maka tidak akan terasa. Dan contohnya dalam dunia pekerjaan adalah seperti ini: Anda memiliki pekerjaan sebagai design grafis, maka fokuslah pada pekerjaan mendesign. Anda menyukai digital marketing dan memilih pekerjaan sebagai digital marketing, maka fokuslah pada SEO, kontent marketing, Ads dan hal lainnya yang berkaitan tentang digital marketing.
Dengan fokus pada pekerjaan yang anda sukai, maka seberat apapun tugas yang harus anda kerjakan ,tidak akan terasa bosan ataupun penat. Justru tugas yang berat akan membuat anda semakin tertantang dan bersemangat untuk menyelesaikannya. Anda akan merasakan bekerja seperti sedang bermain game favorit anda. Dimana semakin susah permainannya, maka akan semakin menantang untuk dikalahkan.
Baca juga : Kebiasaan di Pagi Hari Ini Dapat Meningkatkan Kualitas Tidurmu
Mengobrol
Mau seberapa bosen dan penatnya anda sekarang, suka atau tidak suka anda harus menyelesaikan tugas di tepat kerja. Ini merupakan bentuk tanggung jawab dan kewajiban anda sebagai karyawan diperusahaan yang telah memberikan anda gaji.
Agar burnout tidak terjadi, anda jangan selalu memikirkan secara terus menerus masalah pekerjaan, walaupun wajib untuk diselesaikan. Ketika ada waktu luang seperti sebelum masuk kerja, jam istirahat ataupun pulang kerja, anda bisa gunakan untuk mengobrol dan membahas apa saja diluar masalah pekerjaan.
Anda dapat menghubungi keluarga anda dirumah, untuk mengethui perkembangan anak anda atau sekedar menayakan masakan yang sedang dibuat istri anda. Atau anda bisa sekedar menemui rekan kerja untuk mengobrol ringan tentang banyak hal seperti hasil pertandingan bola, film terbaru dan lain-lain. Manfaatkanlah waktu luangmu untuk mengobrol apa saja, namun jangan untuk membahas pekerjaan.
Baca juga : Bagaimana Cara Membuat Ruangan Kantor Nyaman Bagi Karyawan ?
Menghadiahi diri sendiri
Setiap orang pasti akan senang dengan “reward”, mereka akan lebih termotivasi jika setiap pekerjaan yang dapat diselesaikan akan mendapatkan sebuah hadiah. Dan ini juga berlaku untuk diri sendiri, berilah diri anda hadiah atas prestasi yang telah anda capai dalam pekerjaan.
Contohnya : Jika anda mampu menyelesaikan seuah tugas yang berat, anda berjanji pada diri sendiri untuk pergi kerestoran favorit sehabis kerja. Hadiah yang anda berikan tidak perlu dengan hal yang rumit, cukup dengan menikmati apa yang anda sukai saja seperti mandi air hangat, pergi menonton bola, shopping dll adalah hadiah terindah buat diri anda. Namun pastikan juga hadiah yang anda berikan, tidak membuat dompet menderita.
Baca juga : Download BIS Accounting System Gratis | Software Akuntansi Terbaik
Siapapun dapat mengalami burnout, mulai dari karyawan bawah, manajerial, hingga CEO sekalipun pasti akan mengalaminya. Sebenarnya cara paling tepat untuk menghilangkan burnout adalah mengambil masa cuti untuk liburan panjang. Tapi masalahnya kita tidak akan selalu bisa melakukan hal ini.
Sehingga pada akhirnya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan aktivitas lain selain terus menerus fokus pada pekerjaan. Selain itu berilah bentuk apresiasi kepada diri sendiri yang telah bekerja keras menyelesaikan tugas. Hal ini pasti mampu mengurangi dampak dari burnout yang menimpa anda. Terimakasih