Di dalam industri manufakturing yang kegiatan utamanya adalah mengubah bahan mentah menjadi barang jadi dan didistribusikan ke pasar atau pelanggan. Dengan beroperasinya kegiatan tersebut fungsi dari supply chain telah terbentuk.
Jika didefinisikan secara menyeluruh, supply chain management adalah serangkaian kegiatan yang meliputi koordinasi, penjadwalan, dan pengendalian terhadap pengadaan, produksi, persediaan serta pengiriman produk dan jasa kepada pelanggan yang mencakup administrasi harian, operasi, logistik dan pengelohan informasi mulai dari pelanggan sampai ke pemasok.
Jadi, pada dasarnya supply chain managemen adalah bagian dari manajemen yang melibatkan pemasok, pabrik, penyedia logistik dan pelanggan.
Proses Manajemen Rantai Pasokan
Berikut ini bebebrapa proses supply chain management yang perlu anda ketahui.
Customer (Pelanggan)
Pelanggan merupakan mata rantai pertama yang memberikan pesanan (ordering), terutama pada perusahaan yang bersifat OEM (Original Equipment Manufacturer). Customer mempertimbangkan dan memutuskan untuk membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan yang bersangkutan melalui departemen penjualan perusahaan tersebut. Informasi yang tertera dalam pesanan tersebut terdiri dari tanggal pengiriman produk dan jumlah yang diinginkan untuk produk yang dipesan oleh pelanggan.
Baca Juga:
- 5 Tips Optimalkan Manajemen Gudang
- Pertimbangkan 9 Hal Ini Saat Ingin Mengundurkan Diri
- Check Background Karyawan Dalam Proses Rekrutmen
- Peraturan Ijin Sakit Menurut UU
- Contoh Notulen Rapat Bisnis Yang Benar
Planning (Perencanaan)
Setelah mendapatkan data dari apa yang diinginkan oleh pelanggan, perusahaan selanjutnya adalah membuat perencanaan produksi untuk memproduksi produk yang diinginkan pelanggan. Ditahap ini, perusahaan akan menyadari akan ada kebutuhan terhadap bahan mentah dan bahan-bahan pendukung produksi.
Purchasing (Pembelian)
Setelah perencanaan terbentuk, maka perusahaan memutuskan untuk memenuhi atau mensupply bahan mentah yang diperlukan untuk memproduksi produk tersebut. Pemesanan bahan mentah tersebut harus diperhitungkan secara matang dengan memperhitungkan jumlah dan kualitas yang dibutuhkan.
Inventory (Penyimpanan)
Saat bahan mentah telah diterima oleh pabrik, selanjutnya adalah quality checking dan ketepatan akan jumlah yang dipesan, kemudian disimpan dalam gudang untuk kebutuhan produksi.
Production (Produksi)
Ditahap inilah bahan-bahan mentah tersebut dikonversi kedalam bahan jadi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Barang jadi yang telah siap diproduksi tersebut kemudian dimasukan ke gudang dan siap didistribusikan ke pasar atau pelanggan sesuai dengan penjadwalan yang telah ditentukan.
Transportation (Transportasi)
Shipping department akan mengatur jadwal pendistribusian barang jadi dari gudang sesuai dengan jadwal yang diinginkan oleh pasar.